Archive for 2013

Build me a son


Douglas MacArthur
Build Me a Son
General Douglas A. MacArthur
Build me a son, O Lord,
who will be strong enough to know when he is weak,
and brave enough to face him self when he is afraid;
one who will be proud and unbending in honest defeat,

and humble and gentle in victory.
Build me a son whose wishbone will not be
where his backbone should be;
a son who will know Thee- and that

to know himself is the foundation stone of knowledge.
Lead him, I pray, not in the path of ease and comfort,
but under the stress and spur of difficulties and challenge.
Here, let him learn to stand up in the storm;

here, let him team compassion for those who fall.
Build me a son whose heart will be clear, whose goals will be high;
a son who will master himself before he seeks to master other men;
one who will learn to laugh, yet never forget how to weep;

one who will reach into the future, yet never forget the past.
And after all these things are his,
add, I pray, enough of a sense of humor,
so that he may always be serious,
yet never take himself too seriously.
Give him humility, so that he may always remember
the simplicity of true greatness,
the open mind of true wisdom,
the meekness of true strength.
anaknya pak Douglas

Then I, his father, will dare to whisper,
“I have not lived in vain.”

Tuhanku...

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.

Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.

Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...

Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak. Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.

Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.

Tuhanku...

Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.

Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...

Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku...

Berilah ia kerendahan hati...
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...

Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata " Tuhan sungguh hidupku tidaklah sia-sia"
Sunday 11 August 2013
Posted by prayogi reksa

Galeri Coklat homemade

bentuk & isi boleh dipesan sesuai keinginan yaa...
ada isi  kacang mede,strawberry,kismis,kurma,keju,kacang almond bisa buat parcel, buat kado, atau berbagi dengan orang terkasih.


harga 35 rb/toples
harga 3 toples : 100rb
harga 6 toples : 195rb
harga 12 toples : 395rb
berat 250gr=300gr
1 kg muat 3 toples 




FOR ORDER :
Kunjungi FP  Roemah Re 'n Abee
atau SMS ke 08993638899


 






















Tuesday 18 June 2013
Posted by Unknown

Gwen yang lembut hatinya


si gwen


Namanya Gwendolyn, agak terdengar asing ya, kan biasanya kalau kasih nama kucing nggak jauh-jauh dari si meong, si belang, si putih dsb, tapi ini lain namanya keren kayak bintang pilem holiwut. Nama ini nama pemberian anakku. Kata dia sih itu nama karakter kartun di serial apa gitu saya juga lupa  ( yang saya tahu sih paling cuma spongebob hehehe ) . Nama ini sempat berganti-ganti dari Gwendolyn menjadi Gladies, kemudian ganti lagi jadi Gwizdo. Akhirnya kamipun sepakat namanya adalah Gwendolyn karena dia betina.

 ***

Kucing ini  nggak saya dapatkan dari mengadopsi di sebuah penampungan kucing atau nemu dijalan, tapi dia datang sendiri kerumah sekitar jam 12 malam. Saya dan suami sempat kaget saat itu,dan awalnya kami mengira itu tikus karena warnanya hitam, kecil tanpa suara mengeong. Kami memang sering begadang berdua, dan kebetulan saat nonton tivi malam itu, pintu rumah sengaja dibuka biar nggak panas karena gerah sekali waktu itu.

foto gwen pertama kali datang


 ***

Gwen, kucing persia berwarna hitam itu memiliki keunikan. Dia hanya punya tiga kaki Dia cacat.
Itulah yang membuat saya memberanikan diri mengadopsinya. Sebelumnya saya sempat berjanji nggak akan memelihara kucing  atau peliharaan apapun itu karena nggak ada waktu untuk merawatnya, saya nggak mau peliharaan saya menderita karena saya lalai.

Saya kasihan, tapi juga ada rasa geli karena lihat kucing itu kotor sekali, apalagi saat saya tahu kakinya patah satu ,heuheu sereeem. Akhirnya saya ajak kucing itu masuk rumah dan saya beri makan, besok paginya saya mandikan. Badannya kurus sekali, tulang-tulangnya menonjol, pokoknya kondisinya mengenaskan. Saya nggak punya keahlian apa-apa untuk merawat kucing, apalagi itu kucing ras yang notabene perlu perawatan khusus dan makanan yang " nggak biasa " seperti kucing kampung . Saya takut kucing ini malah mati karena saya salah. Sayapun pada akhirnya pasrah dan membiarkan kucing itu keluar, berharap dia pergi mencari orang yang bisa merawatnya, jahat ya saya. Tapi yang saya dapati dia malah nggak mau pergi, dan memilih untuk tetap tinggal dirumah saya.

***
Setelah berbulan-bulan saya rawat dia dirumah, yang awalnya penuh keterpaksaan tapi lama-lama saya ikhlas. Gwen tumbuh jadi kucing yang lincah dan gemuk. Makannya lahap. Hampir setiap diberi makan selalu dia habiskan. Kami ikhlas merawat dia walau dalam keadaan sakit sekalipun, membelikan nya makanan dan juga memandikannya. Gwen benar-benar mendapat perlakuan khusus sekarang.

***

Gwen adalah kucing berhati lembut. Dia pintar tapi juga sensitif. Kalau saya bilang " ayo bersihkan bulumu " dengan tanggap dia jilati tubuhnya. pernah saya sewot sama dia, dia mogok makan makanan yang biasa saya kasih, tapi dia mengeong terus minta makan, badannya kotor pula,saya bilang " ayo keluar kalau nggak mau makan, bersihin juga badanmu,badanmu masih kotor ", dengan tatapan memelas dia memandangi saya, mungkin dalam hatinya dia ingin dimanja bukan dimarahi. Kemudian pintu saya tutup dan membiarkan dia duduk didepan rumah yang saat itu sedang gerimis, badannyapun basah karena percikan air. Lima menit kemudian saya buka pintunya, saya nggak tega, tapi saya nggak melihat gwen ada didepan rumah, dia pergi, mungkin karena sakit hati ya tadi. Saya nggak lihat dia pulang kerumah sampe berjam-jam kemudian.

***


Sejak saat itu saya nggak lagi bicara kasar sama gwen. Walaupun dia hewan tapi dia punya hati juga. Dia merasa awal kedatangannya dirumah saya adalah harapan untuk bisa hidup layak bagi dia. Dia ingin dimanja, diakui sebagai bagian dari keluarga. Ohh kucing..kucing.. darimu aku belajar menghargai sesama makhluk Alloh. Hiduplah disini, dirumahmu, rumah kita sampai kau beranak pinak..:)
Tuesday 11 June 2013
Posted by Unknown

Kisah si Miya



Hidup itu lebih dari sekedar sesuap nasi
-niapuspa-


Kisah ini berawal dari dapur. Dapur tua dengan cat dinding berwarna beige , membawa saya pada kisah perjalanan hidup seorang gadis.

Kisah sederhana yang mungkin tidak semua makhluk dibumi ini  pernah merasakan.

***

Pagi itu Miya tengah terburu-buru . Dia rengkuh tas biru dan kardus mie instan dari atas bangku kayu untuk kemudian bergegas ke sekolah. Sudah jam 6.15 dan itu sudah menunjukkan bahwa jam berangkat sekolah sudah lewat batas toleransi, sedangkan untuk menempuh perjalanan kesekolah saja butuh waktu 1 jam, kalau dihitung-hitung Miya sampai disekolah tepat jam 7.15 pas, bertepatan dengan bel masuk. Belum macetnya, belum mogoknya, ban angkot kempes dan lain-lain yang sudah terbayang seram di benak Miya.

Tak sempat lagi untuk sarapan, padahal perut butuh diisi supaya konsentrasi terjaga saat belajar - begitu kata para pakar gizi -. Ya.. sudah tiga hari ini Miya melewatkan sarapan paginya karena terburu-buru. Bukan karena terlalu larut belajar, tapi karena satu hal.

*** 

Miya adalah gadis manis berusia 17 tahun. Dia duduk dikelas 2 SMU. Dia sangat cerdas dan dia sangat bersahaja. Dia bukan anak pejabat bukan juga berasal dari keluarga hebat. Dia hanya anak seorang pensiunan pegawai POS. Ya, ayahnya pensiun dini  karena sakit-sakitan, dan  ibunya punya usaha buka warung peracangan untuk membantu perekonomian keluarga.

Karena kondisi ayah Miya yang sakit-sakitan, mengharuskan Miya dan ibunya untuk mencari penghasilan supaya bisa tetap bertahan hidup.

Dan Tujuh hari kedepan adalah hari Ujian Akhir Semester. Hal itulah yang membuat Miya dan ibunya dirundung kebimbangan karena untuk bisa mengikuti ujian saja syarat utamanya adalah lunas dari segala tunggakan. 

***

Kardus mie instan itu berisi nasi bungkus. Ada sekitar dua puluh nasi bungkus. Miya dan ibunyalah yang mempersiapkan dari malam-malam sebelum berangkat tidur. Terkadang Miya harus menyiapkan semuanya sampai hampir subuh. Miya harus memasak lauk pauk sampai menanak nasi di magic com yang kira-kira usianya sudah separuh usia Miya. Awet sekali. Magic com yang didapat ibunya saat memenangkan lomba memasak pada perlombaan 17 Agustusan di kampungnya.

Ini adalah perjuangan Miya untuk mendapatkan tambahan uang guna melunasi sisa pembayaran buku supaya dia tetap bisa mengikuti UAS. Menjual nasi bungkus adalah pilihannya. Setiap hari dia membawa sekitar dua puluh nasi bungkus ke sekolah yang nantinya akan dia titipkan di kantin sekolah. Dan nasi bungkus itu dihargainya tiga ribu rupiah.
 ***

Alhamdulillah berkat usahanya dan juga ibunya, Miya berhasil mengumpulkan uang seratus enam puluh ribu rupiah dalam tiga hari. Harga yang cukup mahal bagi Miya untuk meraih cita-cita. Tapi Miya harus tetap berjuang demi tercapainya cita-cita agar dia bisa mengubah nasib keluarganya. Terbayar sudah tunggakan buku Miya, dan dia bisa mengikuti ujian. Dia juga bisa membantu ibunya mencari tambahan dengan berjualan nasi bungkus. Berat memang usahanya tapi Miya tetap gigih berjuang.

Bagi Miya hidup itu perjuangan. Banyak yang harus diperjuangkan agar roda kehidupan tetap awet seperti magic com Miyako yang setia membantunya berjuang. Kisah Miya mengajarkan kepada saya tentang kesederhanaan, kegigihan dan tanggung jawab. Dan berkat kegigihannya, alam berpihak padanya. Tercapai semua yang diinginkannya walaupun jalannya tidaklah mudah. Hidup itu memang lebih dari sekedar sesuap nasi. Tapi hanya diri kita yang bisa menyederhanakannya. Sesederhana kehidupan Miya dan magic comnya..

sekian 

*Kisah ini didedikasikan untuk Miyako Indonesia



Wednesday 5 June 2013
Posted by Unknown

Mukena Bordir, untuk ibu dan anak

Dalam Rangka Menyambut Bulan Ramadhan,Roemah Re 'n Abee mempersembahkan produk terbaru berupa Mukena ibu dan Anak.Bahan katun minyak atau katun paris 40S, dengan motif tempel bordir keliling.Nyaman dipakai dan semoga menambah semangat dalam beribadah

Harga mukena bordir/Size :

S (2-4 thn) 190rb

M (4-7) 195rb

L(7-12) 200rb

LL (12-16thn) 205rb

XL(dewasa) 215rb

XXL (jumbo) 225rb


S ---> pjg atasan=pjg bawahan= 70 cm

M ---> pjg atasan=pjg bawahan= 80 cm

L ---> pjg atasan=pjg bawahan= 90 cm

LL ---> pjg atasan=pjg bawahan= 100 cm

XL ----> pjg atasan=pjg bawahan= 115 cm

XXL ---> pjg atasan=pjg bawahan= 125 cm



FOR ORDER :
Kunjungi FP  Roemah Re 'n Abee
atau SMS ke 08993638899












Posted by Unknown

Meja kursi mini (cartoon character)


Roemah Re n' Abee : meja kursi mini (Hello Kitty)
Roemah Re n' Abee : meja kursi mini (Hello Kitty)

Roemah Re n' Abee : meja kursi mini (angry bird)
Roemah Re n' Abee : meja kursi mini (angry bird)


Roemah Re n' Abee : meja kursi mini (the pooh)
Roemah Re n' Abee : meja kursi mini (the pooh)


Price IDR 850K


Bahan:
- Hardboard 
- Kayu karet yang dioven terlebih dahulu, 

finishing :
- cat duco anti toxic dengan teknik airbrush, 

Semua sambungan menggunakan sekrup, bukan paku
lebih aman bagi anak-anak, awet dan tahan lama.


FOR ORDER :
Kunjungi FP  Roemah Re 'n Abee
atau SMS ke 08993638899
Posted by Unknown

Jadi ibu yang rendah hati dan mau belajar, itu lebih baik !

 pic dari mbah gugel
Awalnya saya sering tersentil dengan status teman-teman di sosmed. Status-status yang kurang lebih adalah ketidaknyamanan seorang ibu tentang status ibu yang lain yang bilang bahwa apa yang dia lakukan adalah yang terbaik dan yang paling betul untuk buah hatinya. Dan hal ini menjadi suatu perdebatan tanpa akhir berimbas kenyinyiran.
Ibu-ibu tetaplah seorang perempuan yang lebih meninggikan perasaannya. Dan itu sangat manusiawi.

Ibu,
bagi saya apapun yang telah ibu-ibu lakukan untuk buah hati ibu adalah yang terbaik bagi ananda.  Karena pasti semua telah dipikirkan untung ruginya, baik buruknya. Dan tidak ada ibu yang sempurna didunia ini. Tapi banyak cara untuk menjadi ibu yang lebih baik dari hari ke hari.

Seorang ibu yang tidak dapat memberi ASI misalnya, bukan berarti dia adalah ibu yang tidak baik. Mungkin banyak hal yang menjadi pemikiran mereka untuk mengganti ASInya dengan susu formula. Dan banyak lagi kasus lainnya yang .. sudahlah tidak saya bahas disinipun pasti semua sudah pada paham bukan ? .

Tapi ibu, sebaik-baiknya seorang ibu adalah ibu yang mau belajar. Sebaik-baiknya seorang ibu adalah ibu yang rendah hati menerima saran-saran dan pengetahuan baru yang nantinya bisa menambah wawasan tentang segala hal untuk ananda. Jelas tentunya harus disampaikan secara santun agar lebih mengena. Cibiran, sindiran bukan hal yang tepat untuk membawa perubahan kearah yang lebih baik.

Bagi saya, bukan peran saya, yang pandai berkoar-koar menyerukan hal-hal mengenai itu semua. karena sayapun sadar diri punya keterbatasan dalam mengolah kata-kata. Takutnya malah jadi pada kesindir , takutnya malah jadi sakit hati. Jadi yang hanya bisa saya lakukan sekarang adalah berdiri dibelakang untuk mendukung orang-orang yang mengajak pada kebaikan.

Seperti yang bang tere liye bilang,
Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa berdiri di depan menyerukan kebaikan, maka berdirilah di belakang. Dukung orang orang yang mengajak pada kebaikan dengan segala keterbatasan. Itu lebih baik.

--Tere Liye, novel 'Eliana'
Sunday 2 June 2013
Posted by Unknown

anak UAS, haruskah orang tua ikut stres?

ini gaya Regan waktu baca buku tarih Islam, eh ada milkshake tapi boongan bahannya kapas sama lego :P

Mulai senin besok, Regan menjalani Ujian Akhir Semester genapnya. Ya bisa dibilang ini ujian kenaikan kelas. Kalau ada satu nilai saja yang jeblok besar kemungkinan tidak naik kelas. Wew.. mau belajar saja penuh ancaman, gimana bisa pinter ya..?. Tapi Regan tetaplah Regan, dia mungkin terlihat begitu santai dan nggak ngoyo buat belajar. Cuma emaknya saja yang kadang rewel hehe..

Ya mungkin saya salah, dan keadaan seperti ini harusnya dihindari. Jangan sampai ibu stres gara-gara uas kebawa-bawa sama anak. Yang ada malah anak semakin nggak semangat buat belajar, merasa terlalu dipaksa dan akhirnya membuatnya tidak nyaman.

Ini ada tips pereda stres  saat anak menghadapi Ujian Akhir Semester, mungkin ini saja yang bisa saya lakukan biar nggak over hehehe :

1. Yakinlah apa yang sudah ananda perjuangkan saat belajar disekolah adalah yang terbaik sesuai kemampuannya.

2. Berikan pilihan kepada ananda untuk mengatur waktu belajarnya tanpa harus mengikat dan memaksa.

3. Berilah motivasi kepada ananda supaya tetap bersemangat saat belajar dan mendampinginya selalu.

4. Tidak perlu menargetkan yang muluk-muluk kepada ananda. Karena angka-angka tidak menjadi syarat mutlak keberhasilan ananda di masa depan.

5. Berikan kepercayaan penuh kepada ananda supaya ananda juga bisa belajar bertanggung jawab atas dirinya.

6. Doa. Bagaimanapun juga doa orang tualah yang menjadi salah satu kunci penentu keberhasilan ananda. Rajin-rajinlah mendoakan kebaikan untuk ananda .


Ini cara terbaik menurut saya yang akan saya lakukan mulai detik ini, karena besok Regan sudah menjalani UAS. Ibu tahu Regan bisa dan mampu. Semangat sayang, semoga sukses ^^

Posted by Unknown

Bagiku, keluarga itu...?

Dear Serena Biskuit...

Lembaran kisah ini berawal dari kisah sederhana sebuah keluarga kecil bernama " keluargaku ". Mungkin bagi orang lain  kisah kehidupan keluarga kecil kami  tidak begitu menarik. Tapi yang penting bukan itu sepertinya, bukan cara pandang orang lain mengenai kami, tapi bagaimana cara kami menata kehidupan ini, bagaimana usaha kami sampai sejauh ini membawa keluarga kearah yang lebih baik dari hari ke hari.

Aku adalah seorang istri dari seorang laki-laki bernama Yogi. Kami dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Regan Prawara Guritno ( 6 ) dan Abhinawa Pradya Guritno ( 3 ). Tahun ini adalah tahun ke tujuh pernikahan kami. Banyak hal yang telah kami lalui bersama, baik suka maupun duka. Tujuh tahun mungkin bukan rentang waktu yang terlalu lama  tapi juga bukan waktu yang sebentar. Tujuh tahun itu tidak selalu kami lalui dengan keadaan baik-baik saja , lancar jaya seperti  nama toko bangunan diseberang jalan itu hehe. Tapi tujuh tahun ini kami lalui dengan warna-warni yang memberi corak kehidupan dalam hari-hari kami. Corak itu kadang cerah kadang gelap, tapi telah  sanggup menciptakan nuansa keindahan dalam sebuah kisah perjalanan pernikahan.

Kami bukan keluarga yang berada ,bukan pula berasal dari keluarga yang serba punya. Kami berasal dari kesederhanaan dan kami ingin membangun kisah sederhana namun tetap manis.

***

Siang ini siang yang terik, matahari bersinar dengan gagahnya. Biasanya aku dapati siang mendung dan dingin  menusuk, tapi hari ini beda. Hangat sekali. Hmm.. sungguh hari yang menyenangkan bagi ku dan keluarga. Karena sudah seminggu ini suami cuti. Sebulan lalu kami harus terpisah jarak karena pekerjaan. Kali ini saatnya balas dendam. Dan kami bisa berkumpul bersama dalam kehangatan.

Ada satu yang hilang rasanya saat satu bagian keluarga kecilku tidak berada dirumah bersama. Inilah yang kami rasakan hampir sebulan lamanya. Rindu sudah tak bisa lagi terbendung, saat-saat berkumpul menjadi sesuatu yang amat dinanti. Biasanya tiap minggu kami jalan-jalan walau hanya untuk duduk-duduk dipinggir pantai ujung kota, atau menghabiskan waktu bersama dengan berwisata murah meriah di taman kota. Bagi kami itu menu wajib tiap suami libur kerja. Karena kapan lagi anak-anak bisa berkumpul bersama dengan bapaknya kalau nggak pas liburan.








Seperti sore ini, saat aku menulis,  anak-anak setia bermain bersama bapaknya. Mereka serius melihat sang bapak merakit jembatan dari bricks. Begitu jadi merekapun menyambutnya dengan gembira kemudian memainkannya. Riyuh teriakan anak-anak memang sering kami dengar, bagi kami, ibu dan bapaknya hal itu merupakan penyemangat hidup,tanpa keriyuhan itu terasa begitu sepi dan hambar hidup ini.Seperti juga saat suami pulang kantor. Anak-anak  menyambut sang bapak didepan pintu dengan teriakan ceria. Sungguh pemandangan yang begitu indah dalam kehangatan sebuah keluarga.

Malam harinya kami selalu menyempatkan untuk makan bersama di depan tivi. Kami tidak punya meja makan, jadi setiap makan kami selalu makan bersama lesehan didepan tivi. Kebahagiaan itu semakin terwujud walau hanya dengan lauk seadanya. Sederhana, dan kami berusaha mensyukuri yang kami punya walau hanya punya sebakul nasi. Bagi kami hal seperti itulah yang terkadang bisa menguatkan kami satu sama lain.

Bagiku kebersamaan itu penting. Karena dari situlah keakraban dan kekompakan bisa terwujud. Kalau kata wong jowo " mangan ora mangan asal kumpul " , biar nggak punya apa-apa asal bisa  bersama selalu kira-kira begitulah maknanya. Dan pripsip itulah yang kami pegang, agar kelak anak-anak sampai cucu-cicit kami tetap bisa menjalin keakraban serta kekompakan dalam satu naungan keluarga besar.



Serena..bagi ku keluarga itu ibarat payung
sebab, dalam keluargalah aku bernaung. Saat jauh, saat lelah melanda, saat jenuh, saat punya masalah, keluargalah tempat kembali yang paling indah. Disana tempat orang-orang setia dalam suka dan duka, yang benar-benar mencintai tanpa syarat, mengerti tanpa menghakimi, merindu dan selalu menanti kehadiranku. Ibarat sebuah payung yang siap melindungi dari air hujan dan panas matahari. Begitu berartinya keluarga bagiku.

Keluarga juga ibarat rantai. Yang kuat terangkai . Maksudnya adalah dalam sebuah keluarga harus saling  menguatkan, saling mempersatukan, kompak dalam kebersamaan. Seperti rantai yang terangkai kuat. Selalu menjaga silaturahim itu inti dari keberadaan keluarga yang sebenarnya. Dan kalaupun ada yang mengaku punya keluarga tapi enggan bersilaturahim sama artinya dia hidup sendiri di dunia ini. huhuhu menyedihkan bukan ?. Tentunya serena lover tidak termasuk dalam individu semacam itu.

Dan satu lagi bagiku keluarga itu ibarat biskuit. Ya, biskuit itu manis, sama seperti keluarga. Keluarga itu tempatnya menyimpan segala kenangan manis, kisah-kisah manis yang bisa selalu menginspirasiku, memberi semangat untuk tetap berjuang demi keluarga, serta senantiasa mampu memberi energi positif  untuk tetap berkarya memberi yang terbaik untuk keluarga.

Serena,
satu yang aku ingin dalam hidupku adalah membangun keluargaku bagai payung, rantai, dan biskuit. Maka dari itu aku dan suami selalu mengajarkan arti saling menghormati, menyayangi serta menumbuhkan rasa simpati dan empati, mengajarkan tentang segala macam segi kehidupan  kepada anak-anakku, Regan dan Abee. Mulai dari yang sederhana misalnya adik harus rela memberi kesempatan kakaknya untuk mengambil makanan terlebih dahulu, kemudian kakaknya harus sayang dan perhatian kepada adiknya, dan juga menumbuhkan sikap saling bekerjasama antara mereka berdua melalui permainan-permainan sederhana dalam rumah salah satu contohnya seperti mengupas kulit telur bersama, apabila adik mengalami kesulitan maka kakak harus membantunya, atau sekedar berbagi biskuit serena saat santai , yang tujuannya tak lain agar tercapai keakraban dan kekompakan dalam keluarga kecilku nanti.

Serena,
Inilah kisah kami, kehidupan kami, kesederhanaan kami, yang terangkum manis dalam buku harian keluarga kami.


"Keluarga itu ibarat payung, rantai dan biskuit"
-nia puspa-
Thursday 30 May 2013
Posted by Unknown

(SARIMUT) Ayam tempe saus teriyaki

Ini benernya kenang-kenangan pernah menangin lomba masak, tepatnya olah masakan dari bahan Sari Roti dan Blue Band. Jujur aku jarang banget masak, suka sih dan jiwa itu ada walaupun dikiiitt :D tapi jarang banget eksplor di dapur karena ribet ama anak-anak ( membela diri xixi ). Mereka sukanya nimbrung, nanya mau masak apa, selesainya kapan, kenapa gak selesei-selesei masaknya, minta gendong sampe minta aduk-aduk gorengan di wajan  dll yang kadang bikin konsentrasiku buyarrr hehe..

Ya sutralah...
aku mau berbagi resep si Sarimut ini sapa tau ada yang pengen nyobain ( dijamin enak, hehe maksa ).

Bahan dan Bumbu Ayam tempe saus teriyaki
2 buah bagian dada ayam, potong dadu kecil
1/2 papan tempe, potong dadu kecil
1 bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih , iris tipis
daun bawang secukupnya, rajang
saus teriyaki
2 sdm blueband
gula secukupnya

Cara memasak ayam tempe saus teriyaki:
rendam ayam dalam saus teriyaki selama 10 menit agar meresap
goreng tempe setengah matang
setelah 10 menit
panaskan blueband
masukkan ayam beserta saus rendamannya
masukkan tempe
aduk hingga tercampur rata
tambahkan gula sedikit/ sesuai selera
aduk hingga ayam matang
masukkan daun bawang, aduk-aduk pelan.
sisihkan

bahan SARIMUT ( Sari Roti Imut )
3 lbr Sari Roti tawar tanpa pinggiran, potong masing2 menjadi 4 bagian
1 butir telur
keju parut secukupnya, aduk bersama telur
2 sdm Blueband

Cara membuat SARIMUT :
panaskan Blueband dalam wajan
celupkan potongan roti tawar kedalam campuran telur dan keju
goreng hingga matang

Cara penyajian
letakkan gorengan roti tawar diatas piring saji
taruh diatasnya ayam tempe saus teriyaki secukupnya
taburi keju parut
letakkan daun bawang sebagai garnis
potongan tomat sebagai garnis
porsi untuk 3 orang

nutrisi yang terkandung:
Protein hewani, Protein Nabati, serat, vitamin A,B1,B2,D,E


selamat mencoba
Wednesday 29 May 2013
Posted by Unknown

post teratas

owner & author

follow my twitter

badge

LuVe Litee photo badge_luve_zps4efbf3ce.png
roemahrenabee. Powered by Blogger.

- Copyright © roemah renabee - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -