Archive for 2013-06-09
Gwen yang lembut hatinya
si gwen |
Namanya Gwendolyn, agak terdengar asing ya, kan biasanya kalau kasih nama kucing nggak jauh-jauh dari si meong, si belang, si putih dsb, tapi ini lain namanya keren kayak bintang pilem holiwut. Nama ini nama pemberian anakku. Kata dia sih itu nama karakter kartun di serial apa gitu saya juga lupa ( yang saya tahu sih paling cuma spongebob hehehe ) . Nama ini sempat berganti-ganti dari Gwendolyn menjadi Gladies, kemudian ganti lagi jadi Gwizdo. Akhirnya kamipun sepakat namanya adalah Gwendolyn karena dia betina.
***
Kucing ini nggak saya dapatkan dari mengadopsi di sebuah penampungan kucing atau nemu dijalan, tapi dia datang sendiri kerumah sekitar jam 12 malam. Saya dan suami sempat kaget saat itu,dan awalnya kami mengira itu tikus karena warnanya hitam, kecil tanpa suara mengeong. Kami memang sering begadang berdua, dan kebetulan saat nonton tivi malam itu, pintu rumah sengaja dibuka biar nggak panas karena gerah sekali waktu itu.
foto gwen pertama kali datang |
***
Itulah yang membuat saya memberanikan diri mengadopsinya. Sebelumnya saya sempat berjanji nggak akan memelihara kucing atau peliharaan apapun itu karena nggak ada waktu untuk merawatnya, saya nggak mau peliharaan saya menderita karena saya lalai.
Saya kasihan, tapi juga ada rasa geli karena lihat kucing itu kotor sekali, apalagi saat saya tahu kakinya patah satu ,heuheu sereeem. Akhirnya saya ajak kucing itu masuk rumah dan saya beri makan, besok paginya saya mandikan. Badannya kurus sekali, tulang-tulangnya menonjol, pokoknya kondisinya mengenaskan. Saya nggak punya keahlian apa-apa untuk merawat kucing, apalagi itu kucing ras yang notabene perlu perawatan khusus dan makanan yang " nggak biasa " seperti kucing kampung . Saya takut kucing ini malah mati karena saya salah. Sayapun pada akhirnya pasrah dan membiarkan kucing itu keluar, berharap dia pergi mencari orang yang bisa merawatnya, jahat ya saya. Tapi yang saya dapati dia malah nggak mau pergi, dan memilih untuk tetap tinggal dirumah saya.
***
Setelah berbulan-bulan saya rawat dia dirumah, yang awalnya penuh keterpaksaan tapi lama-lama saya ikhlas. Gwen tumbuh jadi kucing yang lincah dan gemuk. Makannya lahap. Hampir setiap diberi makan selalu dia habiskan. Kami ikhlas merawat dia walau dalam keadaan sakit sekalipun, membelikan nya makanan dan juga memandikannya. Gwen benar-benar mendapat perlakuan khusus sekarang.
***
***
Sejak saat itu saya nggak lagi bicara kasar sama gwen. Walaupun dia hewan tapi dia punya hati juga. Dia merasa awal kedatangannya dirumah saya adalah harapan untuk bisa hidup layak bagi dia. Dia ingin dimanja, diakui sebagai bagian dari keluarga. Ohh kucing..kucing.. darimu aku belajar menghargai sesama makhluk Alloh. Hiduplah disini, dirumahmu, rumah kita sampai kau beranak pinak..:)